SEPARUH JIWAKU HARUS KULEPAS

KUINGIN ANAK-ANAK TETAP MENGHORMATIMU


           
Aku : "Baiklah aku dengarkan, aku tidak berjanji untuk bisa menyelesaikan masalahmu ya sayang, tapi aku hanya bisa mendoakan. bicaralah seolah-olah aku ini suamimu, tuangkan semua biar lega".
Dia : "Ngge Ummi...., saya mulai ngge...".

Bukan karena gajimu kecil, bukan karena kekurangan materi. Kau mencintaiku melebihi kau mencintai ibumu. Setiap hari kau pijitin badanku sepulang aku kerja, kau bikinkan minuman hangat, kau cucikan bajuku sejak pertama kita menikah dan aku yang memasak makanan untuk kita semua....
            Aku sangat menyayangimu, aku ingin anak2 menghormatimu sampai kapanpun. Tapi...kenapa kau lakukan hal-hal yang kubenci. 
       Kau hutang sana sini, dengan dalih ini itu. Orang mengatakan kau penipu. Aku berusaha mempercayaimu. Tapi selalu terjadi dan terjadi. Apakah rasa sayangku ini yang salah. Yang tidak habis pikir sampai saat ini adalah, orang menagih hutang sampai ratusan juta, tapi aku tak pernah tahu wujud dari uang sebanyak itu.
        Kau berbicara pada orang lain, seolah kau ahli dalam bidangnya, yang kadang membuatku malu. Sayang, kau bohongi aku berulang-ulang hanya ingin aku menerimamu, dan aku menerimamu dengan rasa ingin memperbaiki yang sudah terjadi. Tapi ternyata aku salah. Aku diam kau tak menafkahiku, tapi kebohongan itu, yang membuatku mengambil keputusan. 
           Satu lagi yang aku kecewa padamu, jika kau bermasalah dengan seseorang, maka orang yang ada di sekitarnya kau musuhi semua. Dan aku malu, karena mesti ditanya, salahku iki opo yo mbak, kok aku gak disopo bojo sampeyan? Dan aku sudah mengingatkanmu berkali-kali jangan demikian, tapi tak pernah ada perubahan. 
           Sayang, biar kurasakan sendiri, doakan aku kuat dan bisa mengawal anak2 menjadi anak yang sholeh sholehah, tetap menghormatimu sampai kapanpun, meski anak2 selalu menjadi saksi perbuatanmu yang tidak elok.
        Sayang, aku berdoa, semoga dengan keputusan ini Allah menjadikanmu manusia yang lebih baik, Rezekimu lancar, atau mungkin ada wanita yang bisa membuatmu berubah menjadi baik dan yang terpenting adalah bertanggung jawab, pada semua laku yang telah diambil....aku ridlo. Meski separuh jiwaku harus kulepaskan, dan begitu sakit kurasakan saat melepaskannya.

Diam....tidak dilanjutkan.

Aku :"Sudah say, kalau kau sudah berbuat maksimal, aku gak bisa memberi saran apa2 atas kasus yang menimpa keluargamu, kecuali bertawakallah....Sebetulnya sangat disayangkan jika ini terjadi, tapi kau sudah berusaha, namun belum ada perubahan. Dan 20 tahun itu tidak sebentar. Doakan anak-anak selalu. Dan aku juga yakin kau juga mendoakan yang terbaik buat dia".
Dia : "Ngge Ummi, matur nuwun....."

Lumajang, 12 Oktober 2017
cerita yang menyesakkan dada
Semoga jadi pembelajaran

Ummi Fitri

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kekuatan Hati Wanita

Anak madunya, dia ambil