Sepenggal Hati yang Telah Lalu
Biar Allah Saja yang Tahu Dulu... Saat masih kuliah, ada teman yang mengazamkan untuk menikahiku.... Tapi....Allah menghendaki lain. Kelimpungan dia mengatakan, bahwa ibunya tidak merestuinya. Air mataku menetes. Dan aku yakin dia juga menangis, karena di balik suaranya ada nada serak tanda lelaki menangis. "Pulanglah, terima kasih atas keterusteranganmu. Ikuti apa kata ibu. Karena aku tidak ingin menikah tanpa ridlo beliau". Tidak mudah untuk berkata demikian. Tapi imanku membimbingku untuk mengucapkan itu. Aku berusaha ikhlas dengan ketetapan Allah, meski setiap sholat apalagi saat sholat malam, airmataku selalu mengucur deras. Waktu terus berjalan, kuputuskan aku harus keluar dari kota yang sama, agar tidak terus mendengar kabarnya. Dan akupun sudah mulai bisa melupakannya. Namun...., yang terjadi tidak seperti yang kurencanakan. "ukhti...ikhwan sholeh akan menikah" kabar disampaikan oleh sahabatku. Dan ternyata, hatiku berdebar jug